Lompat ke isi utama

Berita

Masuk 10 Besar, Puadi Janjikan Bawaslu Jadi Lembaga Pengawasan Partisipatif Berkearifan Lokal

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Calon Anggota Bawaslu periode 2022-2027 Puadi saat uji kelayakan dan kepatutan di hadapan DPR RI dalam misinya menyatakan akan menjadikan pengawasan partisipatif berbasis kearifan lokal. "Penting sekali ini dan komunitas di daerah dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam melakukan pencegahan," katanya dalam pemaparan visi dan misi di hadapan komisi II DPR RI, Rabu (16/2/2022). Menurutnya, penting menjalin komunikasi dengan komunitas di daerah dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dalam melakukan pencegahan. Hal itu juga sekaligus menjadi salah satu dari tujuh misinya yakni, peningkatan kualitas pencegahan dan pengawas pemilu. Selain itu tambah Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta itu, pengawasan partisipatif di lingkungan kampus. "Sosialisasi pengawasan partisipasi di kampus harus lebih terarah lagi tentunya melibatkan pemantau pemilu dan stakeholder pemilu," terangnya. Untuk mencapai visi tersebut, dalam pemaparannya, selain yang dijelaskan di atas, peningkatan kualitas kesekretariatan pengawas pemilu, peningkatan kualitas SDM Pengawas Pemilu, sosialisasi peraturan perundang-undangan pemilu secara masif dan inovatif, dan penguatan kualitas produk hukum yang harmonis dan teritegrasi. Selanjutnya, yakni membangun dan mengembangkan sistem TI yang terintegrasi dan berkelanjutan dan terakhir, melakukan perencanaan dan penggunaan anggaran yang proporsional, efektif, efisien dan bersih. "Penggunaan anggaran harus sesuai dengan program kegiatan dan tahapan yang direncanakan dan sesuai dengan waktu yang ditentukan," jelasnya. Sebagai informasi, Puadi merupakan anggota Bawaslu DKI Jakarta. Dia lahir di Bekasi, 4 Januari 1974. Penulis: Robi Ardianto Fotografer: Jaa Rizka
Tag
PUBLIKASI