Lompat ke isi utama

Berita

Hari Jadi Bawaslu, Abhan Ajak Doakan Pengawas Pemilu yang Telah Gugur

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Abhan menyebutkan usia ke-14 Bawaslu yang masih terbilang muda, namun mengalami kemandirian untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Dinamika kewenangan Bawaslu dari waktu ke waktu menurutnya berkat kerja keras dari Bawaslu hingga daerah dan tingkat ad hoc (sementara) sampai Pengawas TPS, bahkan banyak yang telah gugur dalam mengawasi Pemilu 2019. “14 tahun memang usia yang masih relatif muda. Usia akil baliqh, namun usia ini bisa mempertanggungjawabkan tindakannya. Dua hari lagi akan mengakhiri masa jabatan, saya sendiri bersyukur sejak berada di Bawaslu mulai daerah sudah mengalami dinamika kewenangan dengan tiga UU,” katanya saat memberikan sambutan dalam perayaan hari ulang tahun ke-14 Bawaslu di lantai 5 Gedung Bawaslu, Jakarta, Sabtu (9/4/2022). Dia bercerita, sejak terlibat dalam Bawaslu telah ada pengaturan tiga peraturan perundang-undangan, yaitu UU 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, UU 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, dan UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Lelaki kelahiran 12 November 1968 tersebut menyebutkan, perubahan ketiga UU tersebut membuat kelembagaan Bawaslu semakin Bawaslu menguat sampai permanennya kelembagaan Bawaslu sampai tingkat kabupaten/kota. Ketua Bawaslu Jawa Tengah periode 2017-2022 ini mencontohkan, berkat amanah UU 15/2011 yang pula diadopsi UU 7/2017, maka Pengawas TPS pun dibentuk. “Pengawas TPS itu penting sebagai bagian ujung pengawasan dari Bawaslu. Saya mengajak untuk bersama mendoakan yang telah gugur. Semoga mereka menjadi pejuang demokrasi dan diterima di sisi-Nya,” tuturnya sambil membacakan ummul kitab. Dalam masa akhir jabatan yang akan segera selesai, Abhan merasa perjuangan sejauh ini telah memberikan kenikmatan. “Dua hari lagi akan berakhir masa tugas. Semoga bisa berakhir dengan husnul khotimah. Terima kasih atas sinergisitas kita selama ini,” harapnya. Dalam menutup sambutan, Abhan pun membacakan puisi yang dia buat dengan judul: Ombak Angkasa. Demikian isinya: Laut seakan tak ingin pernah berhenti berombak, Bisiknya halus menembus ragu, Teriaknya lantang memecah angkuh. Meski ada kalanya laut itu diam, seakan-akan liburan. Tapi, ia tetap berkarya dan menyiratkan rahasia. Yakin itu tak akan berhenti, Kawan tak berujung Kita adalah anak-anak laut, yang mengombaki angkasa. Berkabar gembira kepada semesta, Bahwa masih ada pejuang cita-cita bangsa yang tak akan mati, walau raga tak lagi bernyawa. Wahai anak-anak laut…ombak-ombak yang menderu; Gemuruhkan angkasa raya dalam doa-doa, dalam sumpah setia, Dalam kerja dan karya mengawal demorasi. Robohkan tirani dalam hadirin! Kita anak-anak laut, ombak-ombak yang menderu, Susul menyusul tentang asal-usul, Kita akan lahir berkali-kali. Hari ini kita lahir kembali… Dirgahayu 14 tahun Bawaslu RI Editor: Hendi Purnawan Fotografer: Jaa Pradana
Tag
PUBLIKASI